Total Tayangan Halaman

Rabu, 01 Juli 2020

Ngaji Gus Idris

Ngaji Abi Daud
Oleh  Gus Idris
Bab Thaharah
Menerangkan at-thakhally ketika membuang hajat.
1. Abdullah bin Maslamah bin Qo’nab al-Qo’naby bercerita pada kami, bahwa abdul qoriz ibn Muhammad menyampaikan sebuah Hadis dari ibn Umar dari mugirah bin tsu’bah,  bahwa Nabi SAW ketika membuang hajat menjauhi kerumunan.
2. Musaddad bin Musarhad bercerita pada kami, bahwa ‘isya bin yunus bercerita pada kami, bahwa isma’il ibn abdul malik mengabari kami sebuah hadis dari abi jubair dari jabir bin Abdullah, bahwa nabi SAW ketika hendak membuang hajat mencari tempat sepi dan seorangpun tidak ada yang melihat.

Menerangkan seorang yang mencari/menuju tempat kencing.
3. Musa bin ismail menceritakan kami, bahwa hammad bercerita pada kami, bahwa abu tayyah mengabari kami, bahwa sesepuh sahabat bercerita padaku, ketika Abdullah bin abbas sampai di madinah mendengar sebuah cerita dari abi musa, maka Abdullah mengirim surat berisi pertanyaan pada abi musa, kemudian abi musa mengirim surat berisi jawaban pada Abdullah yaitu, pada suatu masa saya pernah bersama rasulullah, dimana Rasul hendak pipis, beliau mencari tempat dengan tanah yang lunak pada ujung sebuah tembok, setelah selesai Rasul bersabda, ketika seseorang hendak pipis sebaiknya menuju tempat pipis dengan berjalan.

Menerangkan bacaan hendak masuk tempat buang hajat.
4. Musaddad bin musarhad bercerita pada kami, bahwa hammad bin yazid dan abdul waris bercerita pada kami sebuah hadis dari abdul aziz bin suhaib dari anas bin malik menyampaikan, dahulu rasul hendak memasuki jamban mengucapkan doa Ya allah, sungguh aku memohon perlindungan padamu, dan doa aku berlindung pada allah dari bahaya syaitan laki-laki dan syaitan perempuan.
5. Hasan bin umar bercerita pada kami, bahwa waqi’ bercerita pada kami sebuah hadis dari tsu’bah dari abdul aziz ibn syuhaib dari sahabat anas dengan narasi ya allah, sungguh aku memohon perlindungan padamu, hadis dari tsu’bah dari murrah dengan narasi aku memohon perlindungan pada allah, dan wuhaib menyampaikan ucapan dari abdul aziz yaitu hendaknya memohon perlindungan pada allah.
6. Umar bin marzuq bercerita pada kami, bahwa tsu’bah mengabari kami sebuah hadis dari qatadah dari nadhar bin anas dari zaid bin arqam dari rasulullah, sungguh tempat buang hajat ini ada penunggunya, maka ketika seseorang masuk kamar mandi selayaknya mengucapkan doa aku memohon perlindung pada allah dari bahaya syaitan laki-laki dan syaitan perempuan.

Menerangkan hukum makruh menghadap kiblat ketika membuang hajat
7. Musardan bin musarhad bercerita pada kami, bahwa abu mu’awiyah bercerita pada kami sebuah hadis dari a’mash dari Ibrahim dari Abdurrahman bin yazid dari salman, ia berkata, disampaikan padaku bahwa nabi mengajarkan pada kita semua perkara, bahkan perkara membuang hajat, salman menjawab, iya, sungguh nabi melarang kami menghadap kiblat ketika BAB dan BAK, istinja’ dengan tangan kanan, istinja’ kurang dari tiga batu, dan istinja’ dengan kotoran unta kering atau tulang.
8. Abdullah bin Muhammad an-nupaily bercerita pada kami, bahwa ibn Mubarak bercerita pada kami sebuah hadis, dari Muhammad bin azlan, dari qa’qa’ bin hakim, dari abi salih, dari abi hurairah, ia berkata, rasullah bersabda, posisiku dihadapan kalian menempati posisi orang tua memberikan pelajaran, maka ketika seseorang hendak membuang hajat supaya menghindari menghadap qiblat, membelakangi qiblat, dan peper dengan tangan kanan, serta memerintah peper dengan 3 batu dan mencegah peper menggunakan kotoran kering dan tulang.
9. Musaddad bin musarhad bercerita pada kami, bahwa supyan bercerita pada kami sebuah hadis marfu’ dari az-zuhri, dari ‘atha’ ibn yazid al laisy, dari abi ayyub, ia berkata, ketika seseorang membuang hajat, baik BAB atau BAK, jangan menghadap kiblat, namun menghadap arah timur atau barat. Kami mendatangi kota syam, disana kami menemukan bangunan WC dengan menghadap qiblat, maka WC tersebut kami renovasi, setelah itu kami memohon ampun pada allah.
10. Musa bin ismail bercerita pada kami, bahwa wuhaib bercerita pada kami, bahwa umar bin yahya bercerita pada kami sebuah hadis dari abi yazid, dari ma’qal bin ma’qil al asady, ia berkata, Rasul melarang BAB atau BAK menghadap arah kedua-duanya qiblat. Abu daud berkata, rawi abu yazid itu seorang budak yang dimerdekakan bani tsa’labah.
11. Muhammad bin yahya bin faris bercerita pada kami, bahwa sufyan bin isa bercerita pada kami sebuah hadis dari hasan ibn dzakwan, dari marwan al asphar, ia berkata, aku melihat  ibn umar memarkirkan kendaraannya menghadap qiblat, kemudian ia duduk dan kencing didekatnya dengan menghadap qiblat. Aku menegurnya, abdur rahman, apakah perbuatanmu ini tidak dilarang?,  ia menyangkalnya, sungguh ini dilarang jika dilapangan luas, namun ketika ada sebuah penghalang yang dapat menutupi antaramu dengan qiblat, perbuatan ini tidak bahaya/masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar